Masyarakat Jabar Dukung Ridwan Kamil
Masyarakat Jabar Dukung Ridwan Kamil
Ridwan Kamil tetap menjadi favorit di dalam Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2024. Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research plus Consulting (SMRC) Deni Irvani di dalam siaran “Peluang Calon-calon Gubernur di dalam Pilkada Jawa Barat” di kanal YouTube SMRC TV, Sabtu (13/7/2024), mengungkapkan gubernur petahana itu unggul dengan raihan 50,6 persen nada dari responden survei.
“50.6 persen masyarakat Jawa Barat itu menentukan Ridwan Kamil, menjadi tetap menentukan incumbent sebagai gubernur,” kata Deni dilansir Antara.
SMRC menggelar simulasi semi terbuka dengan melampirkan 28 nama yang menjadi favorit masyarakat Jawa Barat untuk menempati posisi gubernur Jawa Barat.
Dalam survei tersebut, politikus yang akrab disapa Kang Emil itu memperoleh nada 50,6 persen, disusul oleh Dedi Mulyadi dengan 25,1 persen, Deddy Mizwar 3,7 persen, dan Dede Yusuf Macan Effendi 2,7 persen, Bima Arya 2,2 persen, Desy Ratnasari 2,1 persen. Nama-nama lain masing-masing di bawah dua persen, pas yang tidak menyadari atau tidak menjawab kurang lebih 4,1 persen.
“Bila pemilihan gubernur Jawa Barat diadakan kala survei dikerjakan pada 9 Juni-1 Juli 2024, Ridwan Kamil berpeluang paling besar untuk menang,” ujar Deni.
Deni menambahkan, kalau yang berkompetisi cuma ada tiga calon, maka nada Ridwan Kamil menjadi 55,8 persen, unggul signifikan atas Dedi Mulyadi yang mendapat pemberian 35,5 persen dan Ahmad Syaikhu 4,3 persen. Sementara yang belum menyadari kurang lebih 4,4 persen.
Skenario tiga calon ini, kata Deni, berdasarkan pada kesimpulan tiga partai dengan perolehan nada terbanyak di dalam pemilihan legislatif 2024 masing-masing membawa dampak poros calon gubernur. Ridwan Kamil mewakili poros Partai Golkar, Dedi Mulyadi dari poros Partai Gerindra, dan Ahmad Syaikhu dari poros PKS.
Jika yang berkompetisi cuma dua nama yakni Ridwan Kamil melawan Dedi Mulyadi di Pilkada Jabar 2024, maka Ridwan Kamil mendapat pemberian 60,8 persen, unggul atas Dedi Mulyadi yang memperoleh nada 34,5 persen. Yang belum menyadari kurang lebih 4,7 persen.
“Dalam dua bulan terakhir (Mei-Juni 2024) elektabilitas para akan calon condong stabil, perubahannya tetap di dalam margin of error survei. Ridwan Kamil senantiasa unggul jauh di atas tokoh-tokoh lainnya,” kata Deni.
Simulasi Tiga Pasang Calon
SMRC termasuk menguji tiga pasangan yakni, Ridwan Kamil-Ono Surono (Golkar-PDIP), Dedi Mulyadi-Bima Arya (Gerindra-PAN), dan Haru Suandharu-Ilham Habibie (PKS-NasDem).
Dalam simulasi tiga pasangan ini, pasangan Ridwan Kamil-Ono Surono mendapat pemberian 56,7 persen, unggul signifikan atas Dedi Mulyadi-Bima Arya 37,3 persen dan Haru Suandharu-Ilham Habibie 1,3 persen. Yang belum menyadari kurang lebih 4,7 persen.
Keunggulan Ridwan Kamil disebabkan, pada lain gara-gara kinerjanya sebagai gubernur dinilai memuaskan oleh biasanya pemilih dengan nilai 89,9 persen.
“Penilaian ini stabil di dalam dua bulan terakhir. Oleh gara-gara itu wajar kalau pemilih pada biasanya tetap menghendaki Ridwan Kamil kembali menjadi gubernur Jawa Barat (76,6 persen),” kata Deni.
Selain itu, keunggulan Ridwan Kamil termasuk nampak di seluruh partai politik, baik di dalam simulasi perseorangan maupun pasangan. Di kalangan pemilih Partai Golkar, misalnya, pemberian pada Ridwan Kamil stabil pada angka 60 dan 59 persen di dalam simulasi tiga nama perseorangan dan kala berpasangan dengan Ono Surono.
Sementara, pemberian massa pemilih PDI Perjuangan untuk Ridwan Kamil di dalam simulasi tiga nama sebanyak 56 persen menjadi 62 persen kala dipasangkan dengan Ono Surono.
Metode Survei
Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia di Provinsi Jawa Barat yang membawa hak menentukan di dalam pemilihan umum, yakni mereka yang udah berumur 17 th. atau lebih, atau udah menikah kala survei dilakukan.
Survei dikerjakan pada 9 Juni 2024 – 1 Juli 2024 dengan kuantitas sampel sebanyak 410 orang di tiap-tiap kabupaten/kota, agar keseluruhan sampel di seluruh Provinsi Jawa Barat menjadi 11.070 orang.
Sampel dipilih dengan metode stratified multistage random sampling dengan margin of error diperkirakan tidak cukup lebih 1,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen dengan responden terpilih diwawancarai secara tatap muka.